Genuineness dan Empati Konselor dalam Layanan Konseling Berdasarkan Perspektif Siswa

Authors

  • Elok Dewi Arsidah Lail Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Muwakhidah Muwakhidah Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Mar’ati Zain Rofikho Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Firdha Agustin Wahyungtiyas Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • M. Abdul Mun’im Zamzami Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Valencia Aurelia Putri Salsabila Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.62672/telad.v2i2.42

Keywords:

profile, genuineness, empathy, counselor

Abstract

Abstract: The personal competence of the counselor is an important component in guidance and counseling services. There are several components that can support the personal competence of the counselor, these two components are genuineness and empathy. The aim of this research is to determine the genuineness and empathy profile of counselors. The research method uses quantitative with a descriptive survey design. The sample used in this research was > 70 students at SMPN 12 Surabaya. The research instrument used a genuineness and empathy questionnaire based on Carl Rogers' Person-Centered Therapy (PCT) Theory because Rogers believed that genuineness and empathy from the therapist were very important for creating a safe and supportive therapeutic relationship. The data analysis technique uses qualitative descriptive. The results of this research show that the counselor's personal profile of genuineness has a high frequent percentage of 88.62%, then empathy is also often high, namely 90.2%. It can be concluded that based on the students' perspective, guidance and counseling teachers have good communication with students.

Abstrak: Kompetensi pribadi konselor merupakan komponen penting dalam layanan bimbingan dan konseling, terdapat beberapa komponen yang dapat menunjang kompetensi pribadi konselor, kedua komponen tersebut yaitu genuineness dan empathy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil genuinenes dan empati konselor. Metode penelitian mempergunakan kuantitatif dengan desain deskriptiv survey. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah > 70 peserta didik di SMPN 12 Surabaya. Instrumen penelitian menggunakan angket genuineness dan empaty berdasarkan Teori Carl Rogers' Person-Centered Therapy (PCT) karena Rogers percaya bahwa genuineness dan empati dari terapis sangat penting untuk menciptakan hubungan terapeutik yang aman dan mendukung. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil pribadi konselor genuineness memiliki persentase sering yang tinggi 88,62%, lalu untuk empati juga sering yang tinggi yaitu 90,2%. Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan perpektif peserta didik, guru bimbingan dan konseling memiliki komunikasi yang baik dengan peserta didik.

References

Amalia, R. (2016). Penerapan konseling eksistensial humanistik berbasis nilai budaya Minangkabau dalam kesetaraan gender untuk meningkatkan self-esteem pada remaja putri. Jurnal Bimbingan Konseling Ar-Rahman, 2(1), 1–8.

Amalia, R. (2019). Empati sebagai dasar kepribadian konselor. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 1(1), 56–58. https://doi.org/10.31004/jpdk.v1i1.350

Asih, G. Y. (2010). Prilaku prososial ditinjau dari empati dan prilaku prososial ditinjau dari empati. Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, 1(1).

Creswell, J. W. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). Los Angeles: Sage Publications.

Fitriatun, E. N. S. (2018). Karakter empati dalam konseling teman sebaya pada masa remaja. Jurnal Kependidikan, 16-23.

Ghofur, A., & Wahyudi, H. (2016). Minat siswi SMK Negeri 1 Jombang mengikuti ekstrakurikuler futsal 2016. Jurnal Kesehatan Olahraga, 8(1), 23–28.

Handari, S. (2016). Empati sebagai pengembangan seni konseling untuk efektivitas pelayanan konseling. Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam pada Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (Fuad) IAIN Samarinda.

Hikmawati, F. (2011). Bimbingan konseling. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Igo, M. P. (2019). Hubungan antara kecerdasan emosi dan empati dengan altruisme pada siswa kelas XI MIPA SMA N 3 Demak. Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 154-167.

Ihsan, F. (2010). Dasar-dasar kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mappiare-AT, A. (2006). Kamus istilah konseling & terapi. Depok: Raja Grafindo.

Mulawarman, M., Munawaroh, E., & Nugraheni, E. P. (2016). Effectiveness of solution focus brief counseling approach (SFBC) in developing student career adaptability. COUNS-EDU: The International Journal of Counseling and Education, 1(1), 9-14.

Neukrug, E. S. (2012). An introduction to the counseling profession: The world of the counselor. Singapore: Brooks/Cole Cengage Learning.

Notoatmodjo, S. (2005). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

O’Rahilly, S., Farooqi, I. S., Yeo, G. S., & Challis, B. G. (2003). Minireview: human obesity—lessons from monogenic disorders. Endocrinology, 144(9), 3757-3764.

Prayitno, & Amti, E. (1999). Dasar-dasar bimbingan dan konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sugesti, Y. (2017). Profil pribadi konselor yang ideal menurut harapan siswa berlatar budaya Jawa Banyumasan di SMA Negeri se-Ekskaresidenan Banyumas (Published Thesis). Program Sarjana, Universitas Negeri Semarang.

Undang-Undang SISDIKNAS. (2010). Bandung: Citra Umbara.

Yunus, H. S. (2010). Metodologi penelitian wilayah kontemporer.

Downloads

Published

05-08-2024

How to Cite

Lail, E. D. A., Muwakhidah, M., Rofikho, M. Z., Wahyungtiyas, F. A., Zamzami, M. A. M., & Salsabila, V. A. P. (2024). Genuineness dan Empati Konselor dalam Layanan Konseling Berdasarkan Perspektif Siswa. Teaching, Learning, and Development, 2(2), 70–76. https://doi.org/10.62672/telad.v2i2.42

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)